Organisasi Adalah Sarana Belajar, Bukan Trend dan Instastory

 


Ucapan para guru atau dosen yang mengatakan bahwa salah satu cara untuk belajar kehidupan dan logika adalah lewat organisasi sering kali terdengar di lingkungan Pendidikan baik sekolah formal maupun kampus. Pernyataan ini biasanya disampaikan oleh mereka yang dulunya atau bahkan sekarang masih aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Namun, apakah benar bahwa hanya dengan ikut berorganisasi seseorang bisa belajar banyak tentang kehidupan dan logika? Jawabannya belum tentu. Penekanan pada ‘yang penting ikut’ tanpa tujuan dan target yang jelas tidak akan memberikan manfaat yang jelas.

Mengapa demikian? Karena kalau hanya sekadar ikut tanpa mentargetkan diri untuk membentuk karakter atau keterampilan tertentu, maka tujuan ikut organisasi akan hilang. Sebagai contoh, jika ingin mengasah kemampuan desain grafis, carilah posisi di bagian informasi atau masuklah ke dalam tim publikasi, dokumentasi, dan dokumentasi (PubDekDok) dalam suatu kepanitiaan. Dengan cara ini, kalian akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Sebagai seseorang yang telah sering ikut dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan, saya menyadari bahwa banyak orang yang ikut berorganisasi hanya untuk terlihat trendi atau memiliki seragam organisasi (PDH) yang bagus. Tujuannya sering kali hanya untuk mengunggah instastory dengan berbagai filter dan musik jedag jedug yang sedang tren. Pilihan ini tentu saja sah-sah saja, namun hal-hal seperti ini akan menimbulkan masalah, baik bagi organisasi maupun pribadi orang tersebut.

Bagi organisasi, kehadiran anggota yang hanya ikut-ikutan tanpa kontribusi nyata akan memberikan dampak negatif, terutama dari sisi anggaran. Anggaran untuk konsumsi rapat, snack, transportasi, dan lain-lain akan terbuang sia-sia. Ibaratnya, orangnya ada tapi kontribusinya nihil. Selain itu, kehadiran anggota yang tidak aktif dapat menghambat kinerja organisasi secara keseluruhan. Tugas dan tanggung jawab yang seharusnya bisa dibagi menjadi lebih banyak pekerjaan bagi anggota yang benar-benar berkontribusi.

Dari sisi pribadi, dampaknya bisa lebih serius. Mungkin kalian tidak akan merasakannya secara langsung, namun jika mau merenung, kalian akan menyadari bahwa waktu kalian terbuang sia-sia untuk rapat dan kumpul-kumpul yang kalian sendiri tidak tahu membahas apa. Uang juga akan habis untuk membayar iuran ini-itu tanpa tahu manfaatnya. Yang paling memalukan adalah jika kalian dibandingkan dengan anggota lain yang saling kenal dan memiliki pengalaman yang lebih baik. Tentu hal ini akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa.

Namun, bagi kalian yang sudah terlanjur masuk ke dalam golongan ‘anggota trend’ ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Tahap pertama adalah sadar dan berpikir. Sadar bahwa kalian tidak melakukan apa-apa dan berpikir tentang apa yang bisa dilakukan sisa periode untuk menebus dosa organisasi kalian di masa lalu. Capailah idealisme organisasi dan jangan ragu untuk berdiskusi dengan sesama anggota. Diskusi ini dapat memunculkan kesadaran-kesadaran baru yang akan membuat kalian lebih pandai dalam merefleksikan diri.

Selain itu, tetapkan tujuan yang jelas ketika memutuskan untuk bergabung dalam suatu organisasi. Apa yang ingin kalian capai? Keterampilan apa yang ingin kalian kembangkan? Dengan memiliki tujuan yang jelas, kalian akan lebih termotivasi untuk aktif dan berkontribusi. Misalnya, jika kalian tertarik dalam bidang kepemimpinan, cobalah untuk mengambil peran sebagai ketua atau koordinator dalam suatu program kerja. Jika kalian ingin mengasah kemampuan komunikasi, ambillah kesempatan untuk menjadi pembicara atau moderator dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh organisasi.

Menjadi aktif dalam organisasi tidak hanya akan memberikan manfaat dalam hal pengembangan keterampilan, tetapi juga memperluas jaringan pertemanan dan profesional. Kalian akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang yang bisa memberikan perspektif baru dan inspirasi. Jaringan ini bisa sangat berguna di masa depan, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi.

Selain itu, berorganisasi juga mengajarkan banyak nilai-nilai penting seperti kerjasama, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Kalian akan belajar bagaimana bekerja dalam tim, bagaimana mengelola waktu, dan bagaimana mengambil keputusan yang baik. Pengalaman-pengalaman ini akan sangat berharga dan bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Pada akhirnya, keputusan untuk bergabung dalam organisasi adalah pilihan pribadi. Namun, jika kalian ingin mendapatkan manfaat yang maksimal, jangan hanya sekadar ikut-ikutan. Tetapkan tujuan yang jelas, aktiflah dalam berbagai kegiatan, dan jangan ragu untuk mengambil tanggung jawab. Dengan demikian, kalian akan memperoleh banyak pengalaman dan keterampilan yang akan sangat berguna di masa depan. Berorganisasi bukan hanya tentang terlihat keren atau mengikuti tren, tetapi tentang pengembangan diri dan kontribusi nyata untuk kemajuan bersama.

0 Komentar